Makalah Ilmu Ilmu Tauhid Lengkap

1. Definisi Iman

“Membenarkan dengan hati” maksudnya adalah menerima segala apa yang di bawa oleh Rasulullah Saw.

“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya” (Al-Hasyr: 7)
“Mengikrarkan dengan lisan” maksudnya, mengucapkan dua kalimat syahadat, “La ilaaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah” (Tidak ada yang di sembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah).
“Mengamalkan dengan anggota badan” maksudnya, hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Para ulama salaf menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa berkurang dan bertambah seiring dengan berkurang dan bertambahnya amal shalih. 

Firman Allah dalam Q.S Al-Anfal : 2-4
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (4)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia”. (Al-Anfal : 2-4).

2. Rukun Iman

a) Iman kepada Allah
Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu segala benda, pemiliknya, penciptanya, pembagi rizki, yang mematikan dan yang menghidupkan.
Ia pula yang berhak satu-satunya untuk menerima ibadah, perhambaan, ketaatan dan segala bentuk penyembahan. Ini juga berarti bahwa Allah menyandang predikat-predikatkesempurnaan , keagungan dan kebesaran yang tak ternoda oleh aib dan cela.

b) Iman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat yaitu mempercayai dengan sepenuh hati adanya malaikat-malaikat Allah yang diciptakan dari cahaya yang selalu bertasbih kepada Allah, tidak pernah berdusta, tidak menghianati perintah Allah, setia dan bertanggung jawab atas tugas-tugasnya.

c) Iman kepada Kitab-kitab Allah

Iman kepada kitab Allah berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan kitab-kitab kepada para nabi dan rasul yang benar-benar merupakan firmannya, sebagai suluh dan petunjuk. Isi kandungannya benar dan jumlahnya tidak ada yang tau selain Allah.

c) Iman kepada Nabi dan Rasul

Iman kepada nabi dan rasul berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah mempunyai utusan yang dikirim untuk memberikan pengarahan kepada manusia untuk kehidupan dunia dan akhirat. Para nabi dan rasul diutus untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman.

e) Iman kepada Hari Akhir

Mempercayai dan menyakini bahwa seluruh alam semesta dan segala seisinya pada suatu saat nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui bahwa setelah kehidupan iniakan ada kehidupan yang kekal yaitu akhirat.
f) Iman kepada Qada’ dan Qada
Mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua kebaikaan dan keburukan Atas keputusan dan ketentuan Allah, tidak ada sesorang yang dapat menhgindar dari ketentuan yang ditentukannya, atau melampaui apa yang sudah di terdaftar dalam al-luh al-mastur (batu bertulis).


3. Definisi Kufur
Arti Kufur Secara etimologi, kufur artinya menutupi, sedangkan menurut terminology syariat, kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak. Perbedaannya, kalau mendustakan berarti menentang dan menolak, tetapi kalau tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya. Dengan demikian kufur yang disertai pendustaan itu lebih berat dari pada kufur sekedar kufur. Kufur ditinjau dari berat tidaknya dosa ada dua macam.
a. Kufur Besar

Kufur besar adalah kufur yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan kufur besar ini ada lima macam :

1. Kufur karena mendustakan. Allah SWT berfirman: ”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” (QS. 29:68)-

2. Kufur karena enggan dan sombong, padahal ia tahu dan membenarkannya. Allah berfirman :”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat :”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang- orang yang kafir”. (QS. 2:34)-

3. Kufur karena ragu. Allah SWT berfirman: ‘Dan dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata :”Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.’ (QS. 18:35-36) Kawannya (yang mu’min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya : “Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna”. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabbku”. (QS. 18:37-38)-

4. Kufur karena berpaling, dalilnya adalah firman Allah swt : ‘Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.’(QS. 46:3)-
5. Kufur karena nifaq, dalilnya firman Allah SWT: ‘Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.’ (QS. 63:3)

b. Kufur Kecil
Kufur kecil, adalah kufur yang tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam, dia adalah kufur amali. Kufur amali adalah dosa-dosa yang disebut dalam al-Quran dan as-sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Contohnya seperti kufur nikmat sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: ‘Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan ‘Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.’ (QS. 16:83). Termasuk juga membunuh orang muslim, Rasulullah SAW bersabda : ”Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”. Termasuk juga bersumpah dengan selain Allah, Rasulullah SAW bersabda :”Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir atau musyrik”. Para pelaku dosa-dosa tersebut bukan menjadi kafir, walaupun dalam redaksi hadits disebut kafir, karena Allah SWT berfirman: ‘Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.’ (QS. 2:178) Allah tidak mengeluarkan si pembunuh dari golongan orang-orang beriman, bahkan menjadikannya sebagai saudara bagi wali yang berhak melakukan qishosh, lihatlah firman Allah SWT: ‘Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).’ (QS. 2:178)

3. Nifaq
Nifaq secara bahasa berasal dari kata an naafiqaa-u yang artinya yaitu salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, dimana jika ia dicari dari lubang yang satu, maka ia akan keluar dari lubang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata An- Nafaq yaitu lubang tempat bersembunyi.

Sedangkan nifaq menurut syara’ yaitu menampakkan keIslaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah Ta’ala memperingatkan dengan firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. At Taubah : 67)
Jenis Nifaq ada dua jenis yaitu nifaq i’tiqadi dan nifaq ‘amali. Nifaq i’tiqadi yaitu nifaq besar, dimana pelakunya menampakkan keIslaman tetapi menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan pelakunya keluar dari agama dan berada di dalam kerak neraka. Nifaq ‘amali yaitu melakukan sesuatu perbuatan orang-orang munafik, tetapi masih ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak mengeluarkan dari agama, tetapi merupakan wasilah (perantara) kepada yang demikian.

4. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam hal ibadah, seperti berdoa, beristighfar, bernadzar, shalat, puasa, atau mempersembahkan hewan sembelihan kepada berhala-berhala maupun selainnya. Syirik ada 2 macam:

a. syirik dalam Rububiyah yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur Alam semesta, sebagaimana firman ALLAH :

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ
Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.

b. Syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah (berdoa) kepada selain Allah, baik dalam bentuk doa ibadah maupun doa masalah.

Umumnya yang dulakukan manusia adalah menyrkutukan dalam uluhiyyah Allah adalah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdoa kepada Allah atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti, menyembelih qurban, bernadzar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya.

Jenis-jenis syirik ada 2 yaitu Syirik Besar dan Syirik Kecil, Syirik Besar adalah memalingkan suatau bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendektkan diri kepadanya dengan penyrmbelihan qurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau setan dan lainnya. Seseorang takut kepada orang mati yang menurutnya akan memebahayakan dirinya, atau mengharapkan sesuatu kepada selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manafaat maupun madharat, atau seseorang yang meminta sesuatu kepada selain Allah, dimana tidak ada manusia yang mampu memberikannya selain Allah, seperti memenuhi hajat, menghilangkan kesulitan dan berbagai macam bentuk ibadah yang tidak boleh dilakukan melainkan ditujukan kepada Allah saja. Syirik besar ada 4 macam :

1. syirik doa yaitu disamping ia berdoa kepada Allah SWT, ia juga berdoa kepada selain-Nya
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ
إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).

2. syirik niat, keinginan dan tujuan yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah SWT
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak mem-peroleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.

3. Syirik ketaatan yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah SWT
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا
يُشْرِكُونَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

4. Syirik mahabbah(kecintaan) yaitu menyamakan Allah SWT dengan selain-Nya dalan hal kecintaan.
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ
الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

Yang kedua yaitu syirik kecil, yaitu tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar. Syirik kecil ada 2 macam, pertama syirik dhahir(nyata) yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Yang kedua syirik khafi (persembunyi) yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’, sum’ah dan lainnya
Ancaman bagi orang yang berbuat syirik :

1. Allah SWT tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadanya, jika ia mati dalam kemusyrikannya dan tidak bertaubat kepada Allah SWT.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. 

2. Diharamkannya surge bagi orang musyrik
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. 

3. Syirik menghapuskan pahala seluruh amal kebaikannya
ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.


4. Orang musyrik itu halal darah dan hartanya
فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.

0 Response to "Makalah Ilmu Ilmu Tauhid Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel