MATERI TAUHID DZAT, SIFAT RUBUBIYAH DAN ULUHIYAH

Secara definisi, tauhid dzat bisa diartikan sebagai wujud Allah tanpa berbentuk, berwarna, tersusun, terarah, terbeban dan tidaklah sama seperti manusia yang tersususn dari segala anggota tubuh, ada tangan, telinga, mata, hidung, perut, dsb. Demikian juga kepada makhluk lainnya seperti malaikat, makhluk halus dan ruh, yang pada hakikatnya juga semua itu berbentuk, tersususun, dan memiliki persamaan antara satu dengan lainnya, untuk itu Allah mustahil demikian dan mustahil mempunyai persamaan Dzat yang lainnya.
Secara global, makna dari tauhid dzat adalah meng-Esakan dzat Allah SWT. Meng-Esakan dari segala dzatnya yang berbeda dari dzat manusia, mengimani bahwa dzat yang dimilikinya tidaklah tersusun, terbentuk, ataupun sama sebagaimana dengan makhluknya.

Iman kepada Asma’ dan sifat Allah yaitu menetapkan Asma’ dan sifat Allah berdasarkan apa yang akan ditetapkan oleh Allah untuk Diri-Nya dalam Al-Quran maupaun suanah Rasulullah sesuai dengan apa yang pantas bagi Allah. Tdak ada sesuatu apapun yang menyerupai Allah dalam Asma’ dan Sifat-Nya.

kata “صفة” dalam bahasa Arab berbeda dengan “sifat” dalam bahasa indonesia. Kata “صفة” dalam bahasa arab mencakup segala informasi yang melekat pada suatu yang wujud. Sehingga “sifat bagi benda” dalam bahasa arab mencakup sifat benda itu sendiri, seperti besar kecilnya, tinggi rendahnya, warnanya, keelokannya, dan lain-lain. Juga mencakup apa yang dilakukannya, apa saja yang dimilikinya, keadaan, gerakan, dan informasi lainnya yang ada pada benda tersebut.

Maka definisinya adalah “Mengesakan Allah dalam ibadah dan ketaatan. Atau mengesakan Allah dalam perbuatan seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, menyembelih sembelihan, rasa takut, rasa harap dan cinta. Maksudnya semua itu dilakukan yaitu bahwa kita melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya sebagai bukti ketaatan dan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.

Tauhid Rububiyah adalah suatu kepercayaan, bahwa hanya Allah adalah satu-satunya dzat yang menciptakan segala apa yang ada di alam semesta ini.
Kata yang dinisbatkan kepada salah satu nama Allah SWT, yaitu ‘Robb’. Nama ini mempunyai beberapa arti, antara lain: al-Murrabi (pemelihara), al-Nashir (penolong), al-Malik (pemilik), al-Mushlih (yang memperbaiki), al-Sayyid (tuan) dan al-Wali (wali).
Dalam pengertian ini istilah Tauhid Rububiyah belum terlepas dari akar makna bahasanya. Sebab Allah adalah Pemelihara makhluk, para rasul dan wali-wali-Nya, Pemilik bagi semua makhluk-Nya, Yang senantiasa memperbaiki keadaan mereka dengan pilar-pilar kehidupan yang telah diberikannya kepada mereka, Tuhan kepada siapa derajat tertinggi dari kekuasaan itu berhenti, serta Wali atau Pelindung yang tak terkalahkan yang mengendalikan urusan para wali dan rasul-Nya.


Perbedaan akar kata. Kata rububiyah diambil dari salah satu nama Allah, yaitu Rabb, sedang kata uluhiyah diambil dari akar kata ilah.
Tauhid rububiyah terkait dengan masalah-masalah kauniyah (alam) seperti: menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan dan semacamnya. Sedang tauhid uluhiyah terkait dengan perintah dan larangan seperti: wajib, haram, makruh dan lainnya.
Kaum musyrikin meyakini kebenaran tauhid rububiyah tetapi menolak mengakui tauhid uluhiyah. Ini dinyatakan Allah dalam al-Qur’an:

مانعبدهم إلاليقربوناإلى لله زلفى

“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (az-Zumar: 3)

Subtansi tauhid rububiyah bersifat ilmiah (pengetahuan) sedang subtansi tauhid uluhiyah bersifat amaliah (aplikatif).

Tauhid Dzat adalah meng-Esa-kan dari segala Dzat-Nya yang berbeda dari dzat manusia, mengimani bahwa dzat yangh dimiliki-Nya tidaklah tersusun, tidak terbentuk, ataupun sama sebagimana makhluk-Nya.
Tauhid sifat adalah meyakini bahwa sifat-sifat Allah seperti ilmu, kuasa, hidup, dsb adalah merupakan hakikat Dzat-Nya. Sifat-sifat itu tidak sama dengan sifat-sifat makhluk lainnya.

Tauhid Uluhiyah adalah Mengesakan Allah dalam ibadah dan ketaatan. Atau mengesakan Allah dalam perbuatan seperti shalat, dll. Maksudnya semua itu dilakukan yaitu bahwa kita melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya sebagai bukti ketaatan dan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT”.
Tauhid Rububiyah adalah Percaya bahwa Allah-lah satu-satunya Pencipta alam raya yang dengan takdir-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-Nya.

0 Response to "MATERI TAUHID DZAT, SIFAT RUBUBIYAH DAN ULUHIYAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel